Irwan Fecho desak Pemkab Kutim tuntaskan KEK Maloy dan dua proyek strategis lain

Irwan Fecho, mendorong percepatan aktivasi KEK Maloy melalui program transmigrasi modern dan kerja sama lintas kementerian. Ia menilai KEK ini punya potensi menyerap puluhan ribu tenaga kerja dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Irwan Fecho bersama pemuda Kutim di Sangatta. Foto: Ist
by
8 April 2025

SANGATTA Bendahara Umum Partai Demokrat, Irwan Fecho, meminta Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) agar fokus dalam menuntaskan proyek-proyek strategis daerah. Irwan menekankan pentingnya membangun tiga infrastruktur sekaligus: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, Pelabuhan Kenyamukan, dan Bandar Udara Sangkima.

Hal itu disampaikannya saat berbincang dengan kalangan pemuda dan awak media di Kedai Kopi Meet Point, Jalan APT Pranoto, Sangatta Utara, tadi malam. Irwan, yang juga merupakan putra daerah Kutim, menilai KEK Maloy sebagai proyek strategis yang terlalu lama terbengkalai.

“KEK Maloy ini kan sudah kurang lebih 10 tahun tidak fungsional, artinya investasi tidak datang-datang juga,” ujarnya.

Menurut Irwan, saat ini ada peluang mengaktifkan KEK Maloy melalui program transmigrasi lokal yang sedang digagas oleh Kementerian Transmigrasi RI. Program ini menekankan pada pengembangan kawasan permukiman modern, lengkap dengan infrastruktur dasar dan tetap menjaga kearifan lokal.

“Jadi bukan seperti transmigrasi di Rantau Pulung atau Kaubun, tapi perumahan yang tertata baik, modern, lengkap dengan pendidikan, jalan, kesehatan. Bahkan nelayan tetap dibantu dengan dermaga dan kapal. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi membangun wilayah,” jelasnya.

Ia optimistis program tersebut akan menjadi magnet bagi masuknya industri dan investor, sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

“Kalau tenaga kerja lokal dimaksimalkan, saya yakin penyerapan bisa lebih dari 50 ribu orang, seperti target Pak Bupati. Kalau KEK Maloy aktif, itu akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Seperti bunga yang didatangi kumbang,” kata mantan anggota Komisi V DPR RI itu.

Irwan juga mengungkapkan bahwa ia sudah bertemu Bupati Kutim untuk mendorong adanya audiensi dengan Kementerian Transmigrasi, yang kemudian akan dilanjutkan ke Kemenko Infrastruktur dan Kewilayahan. Setelah itu, diharapkan ada penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Di sisi lain, Irwan turut menekankan pentingnya percepatan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan yang hingga kini belum juga difungsikan. Ia menyarankan penggunaan dana APBD untuk menuntaskan pelabuhan tersebut, karena sebelumnya sudah ada kucuran dana Rp100 miliar dari APBN saat dirinya masih di Komisi V.

“Saya sudah diskusi agar pembangunannya dilanjutkan. Kalau ditopang APBD, saya yakin paling lambat awal 2026 sudah bisa fungsional,” tegasnya.

Sementara untuk Bandar Udara Sangkima, Irwan mendorong agar proyek tersebut tidak kembali mangkrak. Ia bahkan menyatakan siap memfasilitasi pertemuan antara Pemkab Kutim dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kehutanan, untuk membahas perluasan kawasan dan percepatan realisasinya.

“Makanya saya bilang, jangan setengah hati. KEK Maloy diaktifkan, pelabuhan difungsikan, bandara juga harus dilanjutkan. Tiga-tiganya harus jalan bareng demi masa depan Kutim,” pungkasnya. (win)

Admin

Berkarie di media online sejak jaman kompeni, jurnalis uzur ini menyukai outdoor activity, seperti main layangan dan meriam bumbung.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.